Selasa, 11 November 2014

Golden Sun "Prau Dieng"

Hari ini langit begitu cerah, matahari tak sungkan untuk menunjukan senyumnya. Tak ada kata lain selain keinginan untuk tetap melangkah menuju tempat baru yang wajib untuk disinggahi.
Hari ini saya kembali berencana untuk menjajakan kaki di tanah Dieng, tepatnya Gunung Prau yang belakangan ini menjadi buah bibir bagi teman-teman traveler.

Sebenarnya pagi ini saya berencana untuk pergi sendiri ke Gunung Prau, tapi beruntung ketika satu teman saya memutuskan untuk ikut dalam perjalanan saya ini. Perjalanan pun akan sedikit terhibur dengan adanya teman bercerita.

Gunung Prau sendiri merupakan salah satu puncak di Dataran Tinggi Dieng selain Sipandu, Gunung Pengamun-amun, dan Gunung Juranggrawah. Gunung Prau memiliki ketinggian 2.565 meter di atas permukaan laut.
Gunung Prau terletak di Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.





Perjalanan dari kota Jogja menuju kawasan Dieng kami tempuh sekitar 4 jam menggunakan sepeda motor.
Tidak sulit untuk menuju Pos Pendakian Gunung Prau ini, saat sudah melewati gapura kawasan dieng akan ada banyak penunjuk arah yang menuju ke pos pendakian Gunung Prau.
Saya memulai perjalanan dari Jogja sekitar pukul 14.00 karena harus menunggu teman saya Ridi selesai kuliah terlebih dahulu. Kami pun sampai di Pos Pendakian Gunung Prau sekitar pukul 17.45 dan langsung menyempatkan untuk sholat dan mengisi perut yang sudah mulai kelaparan. Saat kami memasuki kawasan Dieng, hawa dingin mulai menusuk dan menembus kedalam jaket. Namun perlahan dingin yang kami rasakan hilang karena tubuh sudah dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Di Pos Pendakian ini kita diwajibkan untuk mengisi data diri dan membayar retribusi. Setelah mengurus semua data-data kami diberi beberapa kantung sampah, peta, dan beberapa peraturan yang berisi tentang himbauan dan sangsi untuk menjaga lingkungan Gunung Prau.

Saat matahari sudah terbenam, kami pun memulai perjalanan. Langit malam saat itu sangat cerah, tak lupa saya bergegas memasang kamera dan tripod untuk bersiap mengambil gambar bintang sembari beristirahat di tengah perjalanan.

Milkyway 









Perjalanan menuju puncak tidak membutuhkan waktu yang lama hanya sekitar 3 sampai dengan 4 jam, namun trek yang ditempuh cukup sulit karena harus melewati tanah gembur yang bercampur dengan kerikil dan akar pohon.
Disepanjang perjalanan hanya rasa syukur yang terucap dari bibir saya. Pemandangan yang indah dihiasi taburan bintang yang mempesona membuat saya takjub akan kekuasaan Sang Pencipta. Bagi saya pelajaran yang saya dapatkan ini jauh membuat mata dan hati saya terbuka dibanding harus duduk di kelas dengan buku pelajaran yang tak ada habisnya mewarnai hari-hari saya.

4 jam sudah berselang setelah perjalanan setelah pos pendakian. Tak terasa saya sudah sampai di puncak Gunung Prau. Puncak Gunung Prau sangat luas, berbentuk seperti hamparan savana dengan bukit-bukit kecil seperti bukit teletubies. Lagi-lagi langit disini membuat saya terpukau dengan hamparan langit yang dipenuhi dengan bintang-bintang





Setelah sampai di puncak,saya dan ridi memutuskan untuk langsung mendirikan tenda karena hawa di luar sangat dingin. Setelah selesai mendirikan tenda, membuat kopi dan cokelat panas, kami memutuskan untuk beristirahat memejamkan mata karena esok pagi akan ada pertunjukan indah yang akan disuguhkan oleh sang surya.





Benar perkiraan saya,bahwa matahari pagi ini bersinar sangat indah di temani pemandangan indah Gunung Sumbing dan Sindoro.
Ternyata rumput disini sedang kering, karena memang saat ini sedang puncak musim kemarau. Namun ada banyak bunga-bunga kecil yang mekar, sedikit menghiasi tanah yang kita pijak.


Ridi

Matahari sudah lumayan tinggi, kami mulai menyusun alat masak untuk sembari mengisi kekosongan perut ini. Makanan yang kami bawa cukup lain dari menu makanan yang biasa kami bawa saat ke gunung. Menu sarapan kami pagi ini adalah kentang, brokoli, sosis, telur puyuh, dan telur ceplok.



Setelah perut sudah terisi dan cukup kenyang, kami pun siap untuk menjelajah puncak Gunung Prau ini. Ada banyak hal yang dapat di jumpai di puncak Gunung Prau, pemandangannya pun sangat indah dengan langit yang cerah






Tak terasa matahari sudah mulai meninggi, kami harus bersiap untuk kembali pulang menuju Jogja untuk beraktifitas kembali. Saat kami bersiap dan menyusun peralatan, ada beberapa pemandangan yang kurang pas di hati. Ada banyak sampah milik pendaki yang sengaja ditinggal dan tidak dibawa turun kembali, padahal saat di pos pendakian para pendaki sudah dibekali dengan kantung sampah yang sangat besar, namun saya cukup bingung mengapa banyak diantara mereka yang masih belum sadar pentingnya menjaga dan mensyukuri semua keindahan yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta.

Perjalanan menuju pulang :




Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan tentang gunung yang sangat indah ini "Gunung Prau" banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Tentang indahnya bersyukur, kearifan lokal yang syahdu, dan teman-teman yang senantiasa mendengarkan suka dan duka.
Terimakasih YaAllah atas segala rizki dan nikmat yang Engkau berikan, Bantu saya untuk tetap menjaga alam ini, dan mendarmabaktikan diriku untuk Ibu Pertiwi.

Yogyakarta
26 September 2014




Video On YOUTUBE :
"Golden Sun Prau Dieng"
https://www.youtube.com/results?search_query=golden+sun+pray+dieng

Video On Vimeo :
"Golden Sun Prau Dieng"
https://vimeo.com/107388063








Tidak ada komentar:

Posting Komentar