Jumat, 03 Februari 2017

Sunset di Pantai Wediombo Yogyakarta


Keindahan sunset maupun sunrise memang tidak ada habisnya. Beruntung bagi saya yang sekarang ini tinggal di Jogja, karena kemana pun saya pergi akan selalu menemukan destinasi yang sangat menarik dan tidak akan pernah membosankan.

Hari ini saya bersama teman-teman berencana mengunjungi salah satu pantai yang ada di daerah Gunung Kidul, Pantai Wediombo. 
Rute menuju pantai wedi ombo pun sangat mudah. Rute dari kota yogyakarta menuju ke pantai wedi ombo ini hampir sama dengan rute menuju ke pantai-pantai di gunung kidul yang lain. dari kota yogyakarta wisatawan langsung mengambil ke arah jalan wonosari. Dilanjutkan menuju ke arah kota wonosari.



Dari kota wonosari perjalanan di lanjutkan ke arah timur melewati pasar wonosari. Pertigaan setelah pasar ambil kanan menuju jalur pantai  baron. setelah 10 km dari pertigaan tadi nanti akan ketemu sebuah pertigaan yang menunjukan arah pantai wedi ombo dan pantai pulang syawal / pantai indrayanti. Tinggal ikuti saja petunjuk tersebut.



Dari pertigaan tadi perjalanan di lanjutkan menuju ke arah pantai indrayanti kira-kira masih sejauh 15 km . Bagi para wisatawan yang belum pernah kesana jangan khawatir, sepanjang perjalanan banyak terdapat petunjuk jalan kok. Atau jika ragu-ragu bertanyalah kepada  warga sekitar. dengan senang hati mereka akan menunjukan jalannya.
Nanti setelah sampai di pasar jepitu ada pertigaan ambil saja arah kekanan kira-kira 5 kilometer, Jangan kaget ya kalau sampai di parkir pantai wedi ombo, Karena untuk sampai di pantai wedi ombo pengunjung harus menuruni puluhan anak tangga terlebih dahulu






Cinematic video :








Selasa, 11 November 2014

Golden Sun "Prau Dieng"

Hari ini langit begitu cerah, matahari tak sungkan untuk menunjukan senyumnya. Tak ada kata lain selain keinginan untuk tetap melangkah menuju tempat baru yang wajib untuk disinggahi.
Hari ini saya kembali berencana untuk menjajakan kaki di tanah Dieng, tepatnya Gunung Prau yang belakangan ini menjadi buah bibir bagi teman-teman traveler.

Sebenarnya pagi ini saya berencana untuk pergi sendiri ke Gunung Prau, tapi beruntung ketika satu teman saya memutuskan untuk ikut dalam perjalanan saya ini. Perjalanan pun akan sedikit terhibur dengan adanya teman bercerita.

Gunung Prau sendiri merupakan salah satu puncak di Dataran Tinggi Dieng selain Sipandu, Gunung Pengamun-amun, dan Gunung Juranggrawah. Gunung Prau memiliki ketinggian 2.565 meter di atas permukaan laut.
Gunung Prau terletak di Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.





Perjalanan dari kota Jogja menuju kawasan Dieng kami tempuh sekitar 4 jam menggunakan sepeda motor.
Tidak sulit untuk menuju Pos Pendakian Gunung Prau ini, saat sudah melewati gapura kawasan dieng akan ada banyak penunjuk arah yang menuju ke pos pendakian Gunung Prau.
Saya memulai perjalanan dari Jogja sekitar pukul 14.00 karena harus menunggu teman saya Ridi selesai kuliah terlebih dahulu. Kami pun sampai di Pos Pendakian Gunung Prau sekitar pukul 17.45 dan langsung menyempatkan untuk sholat dan mengisi perut yang sudah mulai kelaparan. Saat kami memasuki kawasan Dieng, hawa dingin mulai menusuk dan menembus kedalam jaket. Namun perlahan dingin yang kami rasakan hilang karena tubuh sudah dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Di Pos Pendakian ini kita diwajibkan untuk mengisi data diri dan membayar retribusi. Setelah mengurus semua data-data kami diberi beberapa kantung sampah, peta, dan beberapa peraturan yang berisi tentang himbauan dan sangsi untuk menjaga lingkungan Gunung Prau.

Saat matahari sudah terbenam, kami pun memulai perjalanan. Langit malam saat itu sangat cerah, tak lupa saya bergegas memasang kamera dan tripod untuk bersiap mengambil gambar bintang sembari beristirahat di tengah perjalanan.

Milkyway 









Perjalanan menuju puncak tidak membutuhkan waktu yang lama hanya sekitar 3 sampai dengan 4 jam, namun trek yang ditempuh cukup sulit karena harus melewati tanah gembur yang bercampur dengan kerikil dan akar pohon.
Disepanjang perjalanan hanya rasa syukur yang terucap dari bibir saya. Pemandangan yang indah dihiasi taburan bintang yang mempesona membuat saya takjub akan kekuasaan Sang Pencipta. Bagi saya pelajaran yang saya dapatkan ini jauh membuat mata dan hati saya terbuka dibanding harus duduk di kelas dengan buku pelajaran yang tak ada habisnya mewarnai hari-hari saya.

4 jam sudah berselang setelah perjalanan setelah pos pendakian. Tak terasa saya sudah sampai di puncak Gunung Prau. Puncak Gunung Prau sangat luas, berbentuk seperti hamparan savana dengan bukit-bukit kecil seperti bukit teletubies. Lagi-lagi langit disini membuat saya terpukau dengan hamparan langit yang dipenuhi dengan bintang-bintang





Setelah sampai di puncak,saya dan ridi memutuskan untuk langsung mendirikan tenda karena hawa di luar sangat dingin. Setelah selesai mendirikan tenda, membuat kopi dan cokelat panas, kami memutuskan untuk beristirahat memejamkan mata karena esok pagi akan ada pertunjukan indah yang akan disuguhkan oleh sang surya.





Benar perkiraan saya,bahwa matahari pagi ini bersinar sangat indah di temani pemandangan indah Gunung Sumbing dan Sindoro.
Ternyata rumput disini sedang kering, karena memang saat ini sedang puncak musim kemarau. Namun ada banyak bunga-bunga kecil yang mekar, sedikit menghiasi tanah yang kita pijak.


Ridi

Matahari sudah lumayan tinggi, kami mulai menyusun alat masak untuk sembari mengisi kekosongan perut ini. Makanan yang kami bawa cukup lain dari menu makanan yang biasa kami bawa saat ke gunung. Menu sarapan kami pagi ini adalah kentang, brokoli, sosis, telur puyuh, dan telur ceplok.



Setelah perut sudah terisi dan cukup kenyang, kami pun siap untuk menjelajah puncak Gunung Prau ini. Ada banyak hal yang dapat di jumpai di puncak Gunung Prau, pemandangannya pun sangat indah dengan langit yang cerah






Tak terasa matahari sudah mulai meninggi, kami harus bersiap untuk kembali pulang menuju Jogja untuk beraktifitas kembali. Saat kami bersiap dan menyusun peralatan, ada beberapa pemandangan yang kurang pas di hati. Ada banyak sampah milik pendaki yang sengaja ditinggal dan tidak dibawa turun kembali, padahal saat di pos pendakian para pendaki sudah dibekali dengan kantung sampah yang sangat besar, namun saya cukup bingung mengapa banyak diantara mereka yang masih belum sadar pentingnya menjaga dan mensyukuri semua keindahan yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta.

Perjalanan menuju pulang :




Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan tentang gunung yang sangat indah ini "Gunung Prau" banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Tentang indahnya bersyukur, kearifan lokal yang syahdu, dan teman-teman yang senantiasa mendengarkan suka dan duka.
Terimakasih YaAllah atas segala rizki dan nikmat yang Engkau berikan, Bantu saya untuk tetap menjaga alam ini, dan mendarmabaktikan diriku untuk Ibu Pertiwi.

Yogyakarta
26 September 2014




Video On YOUTUBE :
"Golden Sun Prau Dieng"
https://www.youtube.com/results?search_query=golden+sun+pray+dieng

Video On Vimeo :
"Golden Sun Prau Dieng"
https://vimeo.com/107388063








Senin, 10 November 2014

Pantai Lambor. Si Cantik Yang Tersembunyi di Sudut Gunung Kidul


Pagi ini saya memutuskan untuk mencari sesuatu yang baru di sekitaran kota Jogja. Pernah suatu ketika teman saya bercerita tentang pantai cantik yang tersembunyi di daerah Gunung Kidul, Pantai Lambor.
Pantai Lambor sendiri terletak diantara pantai siung dan pantai jogan. Akses jalan menuju pantai Lambor masih ini cukup sulit, Jalannya terjal dan dipenuhi oleh bebatuan dan tanah. Saya menyarankan untuk menggunakan motor yang cukup tinggi jika ingin berkunjung ke pantai ini. Saat saya berkunjung ke pantai ini sendirian terasa sangat tersiksa, apalagi jika di tempuh dengan sepeda motor matic seperti yang saya gunakan.

Sesampai di lokasi,terdengar suara ombak, terlihat pasir putih dari kejauhan di atas bukit serta batuan karang yang tampak jelas.
Pantai lambor  ini masih sangat sepi, tidak ada orang lain yang berkunjung kesini selain saya. Hanya ada 3 rumah milik penduduk lokal yang di huni oleh nenek dan cucunya.








Sebenarnya pantai ini bisa untuk snorkeling, tetapi saya lupa tidak membawa fins,hanya ada masker yang selalu ada di dalam tas ransel saya. 
Karang di pantai lambor ini cukup beraneka ragam, mulai dari hard coral, soft coral, dll.
Karena saya hanya datang sendiri dan tidak membawa alat snorkeling,jadi saya hanya menikmati keindahan karang tidak jauh dari bibir pantai.


Pantai ini sangat menarik untuk teman-teman yang suka dengan pantai. Suasana yang syahdu, jauh dari keramaian, dan masih sangat bersih. Jadi untuk teman-teman yang ingin datang ke pantai lambor, jangan lupa untuk membawa kembali sampah kalian. Kita jaga bareng-bareng pantai yang masih asri ini.

Senin, 02 September 2013

Lombok "Mutiara Indonesia"

Lombok!! Pasti kalian semua sudah tau banyak tentang pulau yang satu ini. Ya Lombok itu salah satu surganya Indonesia. Pulau yang tidak terlalu besar yang terletak di tengah Indonesia.
Lombok menawarkan bermacam-macam pesona keindahan alam, budaya, dan suasana bermasyarakatnya. Mulai dari laut, gunung, budaya, kuliner, hingga masyarakat yang sangat ramah.

Perjalanan saya menuju Lombok dimulai dari Jakarta bersama sahabat traveling saya "Anggita". Tujuan pertama kami adalah singgah terlebih dahulu di Yogyakarta untuk bertemu dengan beberapa teman lainnya.

 Aziz

 Adit

Saya dan anggita berangkat dari jakarta dengan menggunakan kereta "Gajahwong",
Kami sengaja memilih kereta malam, dengan tujuan bisa beristirahat saat perjalanan menuju Jogja karena besok sore kita sudah harus melanjutkan perjalanan menuju Banyuwangi. Setelah tiba di stasiun jogja, kami langsung bertemu dengan Adit dan Aziz.

Carier kami sudah penuh, tiket udah lengkap, dan kamera juga sudah siap. Perjalanan dimulai.
Kami berangkat dari Jogja sekitar pukul 23.00 WIB dengan kereta malabar. Tujuan kami selanjutnya adalah kota Malang.

Perjalanan kereta yang kami naiki cukup tepat waktu. Kami sampai di Stasiun Malang sekitar pukul 8.00 WIB, dan kami langsung menuju ke terminal Arjosari dengan naik angkot. Ongkos angkot dari stasiun ke terminal arjosari sekitar 4000 rupiah.
Di Terminal Arjosari kami mencari bus yang langsung menuju ke Mataram, tapi bus yang menuju Mataram berangkat malam sekitar pukul 21.00 WIB.

 Di dalem angkot menuju ke pelabuhan ketapang




Tiket ASDP satu orang 7500 rupiah



Penyebrangan dari ketapang - gilimanuk tidak lama, hanya 1 jam saja. Setelah tiba di Bali kami langsung ditawarkan untuk naik minibus ke padangbai sama bli disana. Harga yang ditawarin lumayan murah, 50rb satu orang. Perjalanan dari Gilimanuk ke Padangbai sekitar 6 jam.
Sekitar pukul 05.00 kami sampai di Padangbai (Ujung pulau Bali). Di pelabuhan Padangbai kita istirahat sejenak untuk sholat, makan, dan ngopi-ngopi sebelum nyebrang ke Lombok.

Sunrise di tengah laut menuju Lombok






Pernyebrangan ke lombok lumayan lama sekitar 5 jam.
Setelah sampai di pelabuhan Lembar kami bertemu dengan "PakYana" supir angkot. Pak yana ini mengantar kami sampai ke hotel di daerah Cakranegara yang murah, dan bisa menyewakan motor untuk wisatawan lokal. Kami menginap di "Hotel Internasional" harga per malam untuk satu kamar + kamar mandi dalam hanya Rp50.000.
Harga sewa motornya juga tidak jauh berbeda dengan di tempat lain. Motor bebek harga sewanya 50rb dan matic 60rb. Kami menyewa 2 motor matic dan siap untuk berangkat.

Pantai pertama "Pantai Senggigi" :



Sangat banyak pantai yang bagus dengan ciri khasnya masing-masing, dan sebagian besar GRATIS alias tidak dipungut biaya!!

 Pantai Malimbu






 




Hari berikutnya kami melanjutkan perjalanan ke pantai yang hanya ada 2 jenis di Indonesia. "PantaiPink" pantai pink ini hanya ada di Pulau Komodo sama satu lagi di Lombok Timur, lokasinya di sekitaran tanjung ringgit lombok timur.
Jarak yang kami tempuh lumayan jauh, perjalanannya kurang lebih sekitar 3 jam dari mataram. Akses jalan menuju pantai pink tidak seperti apa yang kami bayangkan. Jalannya rusak, berdebu dan gersang. Sangat tidak direkomendasi untuk ke Pantai Pink menggunakan naik motor. 
Tidak banyak wisatawan yang tau akan keberadaan pantai pink ini. Sebab pantai yang ada di daerah Jerowaru Lombok timur ini masih belum banyak di publikasikan.






 



Warna pink di pantai ini dikarenakan hard coral yang kena abrasi air laut. Karang di pantai ini sangat padat, 20 meter dari bibir pantai saja udah dipenuhin dengan coral yang berwarna-warni, jadi tidak heran jika banyak coral yang menjadi serpihan dan terbawa ombak sampai ke pantai. Alasan itu yang membuat pantai disini menjadi berwarna pink.

Pantai Kute Lombok 




 Bertemu dengan sahabat baru asal Jerman