Senin, 22 April 2013

Menantang Alam Untuk Sebuah Tawa. "Penambang Belerang Kawah Ijen"

Kawah Ijen adalah sebuah danau yang bersifat asam yang berada di puncak Gunung Ijen Jawa Timur. Kawah Ijen berada pada ketinggian 2368 meter diatas permukaan laut. Danau ini memiliki dalam sekitar 200 meter dan luas kawah mencapai 5466 hektar. Kawah Ijen berada pada wilayah cagar alam taman wisata ijen kabupaten Bondowoso,Jawa Timur.



Dibalik keindahan alamnya,Kawah Ijen menyimpan banyak cerita tentang perjuangan hidup masyarakat sekitarnya. Kawah ijen menjadi tujuan masyarakat lokal untuk mencari sedikit rezeki demi mempertahankan hidupnya.
Jalur pendakian Gunung Ijen tidak semudah seperti yang dibayangkan. Trek yang dilewati dimulai dari pos penambang. Para penambang harus menaiki truk pabrik belerang yang ada di desa jambu,perjalanannya lumayan jauh sekitar satu setengah jam untuk mencapai pos penambang tersebut. Truk yang ditumpangi sudah siap saat pagi buta,sekitar pukul 5 pagi para petugas pabrik dan mandor sudah bersiap untuk berangkat ke lokasi penambangan,dan tentunya jauh sebelum itu para penambang sudah bersiap di depan pabrik agar tidak tertinggal oleh truk pengangkut belerang tersebut. saat semua penambang sudah berkumpul truk langsung diberangkatkan dan tidak lupa untuk melakukan doa terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan pada hari tersebut.

Saya bersama dengan 5 teman saya yang juga berasal dari jogja kebetulan memang sedang melakukan perjalanan di jawa timur,secara tidak langsung kami mengikuti kegiatan para penambang tersebut.
Pekerjaan yang mereka lakukan begitu berat,susah,dan penuh dengan resiko. Jalur yang terjal,cuaca yang tidak menentu,dan fisik yang seadanya memaksa mereka untuk tetap melakukan pekerjaan tersebut,karena hanya dari menambang belerang lah mereka bisa menghidupi keluarga mereka.

 Saya bersama dengan ajis,samuel,koko,adit,dan indra yang sedang mengambil gambar


Saat melakukan penambangan mereka hanya dibekali dengan sebuah nasi bungkus dan satu botol minuman yang dibawanya dari rumah sebelum mereka berangkat pagi pagi. Biasanya saat sudah memasuki tengah hari mereka beristirahat disebuah pos kecil yang terbuat hanya dari bambu dan terpal. di pos itulah mereka membuka bekal yang tadi pagi sudah mereka siapkan,mereka saling bercengkerama dan saling berbagi makanan dengan rekan penambang lainnya.

Cukup setengah jam mereka beristirahat,dan mereka langsung melanjutkan perjalanan dari kawah (lokasi tambang) menuju ke pos penimbangan belerang. Trek yang ditempuh dari lokasi tambang menuju pos penimbangan masih sangat jauh dan sangat terjal,ditambah belerang yang mereka pikul memiliki bobot yang luar biasa berat. Saya sempat ngobrol dengan salah satu penambang disana,dan saya mencoba untuk mengangkat belerang hasil tambang tersebut dan hasilnya... YAALLAH BERAT BANGET COOOOOY!!!
Entah apa yang mereka rasakan saat memikul belerang tersebut,apalagi jika saya melihat ada penambang yang sudah sangat tua,mereka tetap bekerja dan terus menjalani hidup tanpa mengeluh sedikitpun.

Mungkin saya sebagai anak kota belum pernah merasakan beratnya hidup seperti itu. Tapi dengan segala perjuangan hidup yang dilakukan oleh bapak-bapak penambang belerang di kawah ijen ini akan menjadi suatu pelajaran untuk kita semua. Hidup itu harus penuh dengan perjuangan,usaha dan doa yang selalu menyertai kita disetiap tindakan yang akan kita lakukan. karena dengan itu semua, perjalanan kita akan terlengkapi dan akan ada senyum di akhir perjalanan yang kita lakukan.

Kekayaan, keindahan. Dibalut dengan keramahan dan kesederhanaan masyarakat sekitar yang membuatnya terlihat sangat indah. "KAWAH IJEN".



 Penambang yang beristirahat di jalur pendakian,dan bertemu dengan wisatawan




 Pos yang digunakan para penambang untuk beristirahat






 Pos penimbangan belerang ( Berat belerang yang dipikul satu orang penambang bisa sampe 94 Kg )


 Abis nimbang,istirahat dulu..



TAKE NOTHING BUT PICTURES
LEAVE NOTHING BUT FOOTPRINTS
KILL NOTHING BUT TIME

#SalamLestari

Kamis, 04 April 2013

Merbabu #2

Gunung Merbabu

Gunung Merbabu berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat. Dan Kabupaten Boyolali di sebelah timur.
Puncak Merbabu terletak di ketinggial 3145 mdpl.
Pendakian merbabu bisa di tempuh lewat beberapa rute. diantaranya ada jalur kopeng dan selo.



Pemandangan dari Puncak Trianggulasi

 persiapan di beskem tekim sebelum berangkat menuju beskem selo






ini pakaian bekas yang nantinya akan kami sumbangkan

Setelah semua persiapan beres,kami langsung menuju ke beskem pendakian merbabu yang lokasinya terletak di Kecamatan Selo daerah Boyolali. Kami berangkat sekitar Pukul 10.30 WIB.
Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, kami sampai di beskem pendakian selo


Di beskem kami sempatkan untuk beristirahat sejenak dan mengisi perut. Setelah semua perlengkapan sudah siap, kami bergegas untuk memulai perjalanan.






Perjalanan menuju puncak





 Perjalanan menuju Puncak Trianggulasi













Savana luas



 Di dalam tenda




Take nothing but pictures
leave nothing but footprints
kill nothing but time


#SalamLestari