Senin, 25 Februari 2013

Vakansi ke Taman Nasional Baluran (Little Africa In The Middle Of java)




Pagi itu langat sangat cerah. Terpikir dalam hati untuk bisa berkunjung ke Taman Nasional Baluran yang banyak disebut oleh orang-orang sebagai Afrika nya Pulau Jawa.

Taman Nasional Baluran sendiri adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, SitubondoJawa TimurIndonesia (sebelah utara Banyuwangi). Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu gunung Baluran. Gerbang untuk masuk ke Taman Nasional Baluran berada di 7°55'17.76"S dan 114°23'15.27"E. Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan.

Hari ini saya dan beberapa teman saya akan berangkat menuju Banyuwangi dengan kereta sri tanjung. Harga tiket sri tanjung hanya Rp.35.000,- 



Perjalanan kereta Sri Tanjung dimulai dari Yogyakarta,dan ditempuh selama 13 jam. 
Ada yang menarik dari kereta sri tanjung ini. Jadi saat saya naik dari jogja menuju ke surabaya, posisi gerbong yang saya naiki ada di gerbong 2. Persis di belakang lokomotif, tapi saat sampai di surabaya lokomotifnya pindah posisi, yang tadinya di depan jadi ke belakang. Otomatis posisi gerbong saya berada di barisan belakang kereta.


  

 


Setelah tiba di ketapang jangan kawatir untuk mencari transportasi yang bisa mengantar ke tempat yang kita tuju, soalnya di luar stasiun sudah ada angkot yang bisa disewa untuk berkeliling. Tapi untuk yang baru pertama kali jalan-jalan ke jawa timur harus pinter-pinter nawar harga sewa, kalo kita langsung naik ke dalem angkot tanpa nawar dulu,nanti tiba-tiba sopirnya bisa minta duit dengan jumlah yang nggak masuk akal. 








Kalo pagi kita bingung mau nyari tumpangan untuk masuk ke taman nasional, kita bisa ke pos terus nyari yang namanya "Pak Imam". Pak Imam dengan senang hati akan membantu  kita mencarikan tumpangan untuk masuk menuju baluran sampe ke Savana Bekol. Jarak dari Pintu masuk ke Savana Bekol lumayan jauh,nanti kita akan melewati yang namanya hutan yang hijau sepanjang tahun,namanya "Evergreen"'


 
Pintu Masuk TN Baluran

 
Hutan Evergreen


Disambut savana pagi hari

Tidak butuh waktu lama setelah melewati savana,kita sampe di pos bekol.

 

 

 

Di pos bekol kita bisa ngambil air sebelum lanjutin perjalanan ke dalem savana. Di bekol ini lebih baik ambil air yang banyak, Karena kita akan melintasi savana yang sangat luas dan tidak ada sumber air.
Di pos bekol juga ada tengkorak hewan-hewan yang sudah mati, seperti tengkorak rusa, banteng, kerbau,dll. Jika beruntung biasanya akan berjumpa dengan burung merak.




Jika perbekalan sudah dirasa cukup, kami langsung melanjutkan perjalanan. Setelah kami melewati pos bekol, kami masuk ke savana. Di tengah savana kita bisa ngeliat gunung baluran yang sangat indah









Setelah 2 jam perjalanan dari bekol akhirnya kami sampai di pantai bama. Di pantai bama ini banyak aktivitas yang bisa kita lakukan, seperti snorkeling, menjelajah hutan bakau,dll.
Hati-hati jika sedang bersantai di Pantai Bama, karena banyak kawanan monyet liar yang berani ngambil barang-barang bawaan.



 
Pantai Bama



 






 

Ada beberapa spot snorkeling dan diving di pantai bama ini:
Spot Bama, Spot Kajang, Spot Lempuyang, Air Karang, Bilik, Si Macan. 





Pak Imam 


Dari Jogja - Banyuwangi naik kereta Sri Tanjung (Rp.35.000,-)
Sewa angkot di Banyuwangi (Rp.400.000,-)
Bayar Mobil Bak di Baluran (Rp.125.000,-)










Senin, 18 Februari 2013

Lomography


Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi analog yang menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan Mekanis Optik Leningrad). Nama tersebut merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. Petersburg, Rusia
Pabrik tersebut memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan seperti lensa mikroskop, alat-alat persenjataan, dan lensa kamera. Di Austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi bagi sebuah merek dagang komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi. Merek dagang tersebut bernama Lomographische AG
Kamera lomografi masih menggunakan film gulung sehingga disebut sebagai fotografi analog sedangkan fotografi modern sudah menggunakan teknologi digital dalam pengambilan gambar maupun pengolahannya. Orang-orang yang menyukai lomografi dan yang suka mengambil foto menggunakan kamera LOMO disebut sebagai "lomografer"


Kamera Lomo :


Holga 135BC


 
Diana F+

Lomography lc-w


The Ten Golden Rules of Lomography:

1. Take your LOMO everywhere you go.
Bawalah kamera Lomo anda kemanapun anda pergi, karena dimana pun anda 
dapat menemukan obyek foto yang tak terduga.

2. Use it anytime - day or night.
Pakailah kamera Lomo anda tanpa batas. Pakai kamera Lomo anda baik siang maupun malam, kapan saja di berbagai situasi dan kondisi.

3. Lomography is not an interference in your life, but a part of it.
Jadikanlah Lomografi sebagai bagian dari diri anda dan nikmatilah waktu anda memotret suatu obyek dengan kamera Lomo.

4. Shoot from the hip.

5. Approach the objects of your lomographic desire as close as possible.
Dekati obyek foto anda sedekat mungkin selain karena kamera Lomo umumnya tidak ada zoom, harus ada feel tersendiri antara anda dengan obyek foto.

6. Don't think.
Jangan berpikir, gunakan hati dan penglihatan anda.

7. Be fast.
Cepat dalam memotret suatu obyek foto, anda tidak perlu banyak berpikir/berteknik.

8. You don't have to know beforehand what you've captured on film.
Anda tidak perlu terlalu memikirkan gambar seperti apa yang akan anda ambil.

9. You don't have to know afterwards, either.
Anda juga tidak perlu memikirkan bagaimana hasil dari gambar yang telah anda ambil.

10. Don't worry about the rules.
Jangan khawatir tentang aturan-aturan fotografi dan jangan terlalu memikirkannya saat anda menggunakan kamera Lomo.



Awal mula lomografi dimulai ketika seseorang yang bernama Michail Panfilowitsch Panfiloff meneliti sebuah kamera yang diperolehnya. Michail merupakan salah satu tokoh terpenting dalam LOMO Russian Arms and Optical yaitu pabrik senjata dan alat-alat optik Uni Soviet. Kamera yang menarik perhatiannya itu didapatkannya dari Jenderal Igor Petrowitsch Kornitzky yaitu orang kepercayaan Menteri Pertahanan danIndustri Uni Soviet. Kamera tersebut adalah Cosina CX-1 yang berasal dari Jepang. Dari hasil penelitian yang dilakukan tahun 1982 tersebut, mereka akhirnya menyepakati untuk meniru dan mengembangkan desain kamera tersebut untuk kemudian diproduksi bagi warga Uni Soviet. Tiruan kamera Jepang itu pun mereka namakan Lomo Kompakt Automat yang juga dikenal dengan nama Lomo LC-A. 



Cita-cita mereka untuk memproduksi kamera tersebut dalam kuantitas yang besar baru tercapai dua tahun kemudian. Pada awal produksi sebanyak 1100 unit kamera dibuat setiap bulannya hanya untuk pasar di Uni Soviet. Tak lama kemudian, kamera ini sudah diekspor ke negara-negara komunis lain seperti Ukraina, Polandia, Ceko dan Kuba.

Namun, produksi kamera tersebut berangsur-angsur lemah hingga ditemukan kembali pada 1991 oleh dua orang mahasiswa di Wina,Austria yaitu Matthias Fiegl dan Wolfgang Stranzinger. Mereka kemudian menggunakan kamera tersebut untuk mengambi lgambar di kota Praha dengan cara yang tidak umum. Mereka mencoba untuk mengambil gambar sebanyak-banyaknya dari posisi yang tidak biasa seperti dari pinggul dan melewati kaki. Selain itu, mereka juga memproduksi kamera yang mereka gunakan dan menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan kamera lainnya. 


Lomografi kemudian mulai berkembang dengan pesat setelah kedua mahasiswa tersebut gencar mempromosikan lomografi kepada teman, kerabat, keluarga bahkan orang yang tidak mereka kenal. Sebuah klub pencinta lomografi pun dibentuk di Wina dan diberi nama Lomographische Gesellschaft atau "Komunitas Lomografi". Melalui komunitas inilah kemudian berbagai pameran lomografi berhasil dilaksanakan di kota-kota besar seperti St. Petersburg, Wina, Moskow, New York, Berlin, Havana, Zurich, Cologne, Madrid, Kairo dan Tokyo.



Karena sedikitnya persediaan kamera Lomo saat itu, maka Fiegl dan Stranzinger mengunjungi pabrik LOMO di St. Petersburg. Mereka kemudian berhasil meyakinkan kepala pabrik dan wakil walikota St. Petersburg waktu itu yaitu Vladimir Putin untuk memproduksi kembali kamera Lomo LC-A dalam jumlah yang besar.



Hasil Foto Kamera Lomo :










Rabu, 13 Februari 2013

#KampusBodong

Men hari ini gw nggak bakalan cerita tentang jalan-jalan dulu,soalnya hari ini gw lagi di kandang (Rumah gw di Jakarta), dan posisi gw sekarang lagi mau input krs.  Oh iya ini tuh postingan pertama gw dan buat pemanasan gw mau cerita tentang kampus gw yg biasanya disebut sama anak2 "#KampusBodong". Sekarang gw mau cerita dulu tentang siapa gue sebenernya. Gw Dimas yang kata emak gw tuh ganteng,tapi gw nggak tau apa kata orang. Nah ini gw kasih tau bentuk gw kaya apa :



gw kuliah di Teknik Kimia UPN "Veteran" Yogyakarta kampus yg anyep kaya kandang sapi. tapi gw bersyukur karena masih bisa kuliah dan orang tua gw percaya banget sama semua yg gw lakuin. Gw di kampus nggak kaya temen-temen gw yg suka belajar, ngurusin cewe, atau cuma sok pamer sama harta bokapnya. Kegiatan gw di kampus ituuuu........  Nggak ada sama sekali!! Kerjaan gw di kampus cuma kuliah,terus kalo ada waktu kosong gw langsung cabut jalan-jalan. Soalnya menurut gw jalan-jalan tuh bakalan ngasih elo semua sebuah pengalaman dan banyak ilmu yang nggak bakalan lo dapet di kelas waktu lo kuliah. Gw juga suka bikin film-film pendek bareng sama senior gw namanya "Aris Sujancuk",nih bentuknya dia : 


Gw biasa manggil dia mas Bob. Orang nya cacat, tapi asik. doi angkatan 2007.
















Nah sekarang gw mau cerita tentang kamus gw "#KampusBodong". Kenapa gw sebut kampus gw "#KampusBodong". karena gw nggak suka aja sama sistem yang ada di kampus gw. masalahnya semua yang ada di kampus dari dulu sampe sekarang nggak ada yang namanya perubahan,mulai dari bentuk kampusnya yang udah berlumut,sistem pengkaderan nya yang sampah,sampe fasilitasnya yang bener-bener cacat. bayangin aja toilet nggak pake aer,lah terus kalo gw mau boker cebok nya pake apa braaaai? harus pake daun? atau di selepetin di gagang pintu? wah parah abis lo coy!! 

Oh iya sekarang lagi waktunya gw buat input krs. Gw udah bela-belain buat bangun pagi biar bisa input terus dapet dosen yang enak. eh taunya sistem online nya lagi-lagi CACAT. Tapi sebagian anak2 kampus gw ada yang bisa input,ya kalo gw sih maklum ya sama sistem yang ada. soalnya gw nggak terlalu obsesi sama dosen,matkul,jam kuliah. Yang penting gw bisa input terus kuliah terus dapet nilai yang cukup buat bikin bokap gw senyum.
nah gw ngebayangin kelakuan temen-temen gw pas lagi galau waktu nungguin input tuh kaya apa ya? pasti ada yang masih ileran baru bangun,terus buka komputer tau tau belom bisa,terus nungguin lama sampe ketiduran lagi,ngiler lagi. wkwkwk ediaaan!!

Yaaa pokoknya gitu lah gw waktu input,udah males banget nih nungguin sistem online nya nggak bener2. gw mau cabut dulu ke pasar,emak gw nyuruh beli terong sama sayur bayem!! "#KampusBodong"